4 Peristiwa di Bulan Rajab, Wafatnya Paman Nabi hingga Wahyu Salat

4 Peristiwa di Bulan Rajab, Wafatnya Paman Nabi hingga Wahyu Salat

Umat muslim sudah mulai memasuki bulan Rajab 2022 sejak dimulai Rabu (2/2/2022) kemarin, sesuai dengan konversi kalender oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Bulan ini juga dikenal sebagai bulan yang istimewa dalam Islam karena bertepatan dengan sejumlah peristiwa penting di dalamnya.
Rajab menjadi satu dari empat bulan suci sesuai firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 36. Melalui ayat ini, Allah SWT berfirman mengenai bulan-bulan yang diagungkan,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

4 Peristiwa Islam di Bulan Rajab
1. Turun wahyu salat pertama kali
Peristiwa Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berlangsung pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Tepatnya, sebelum beliau hijrah ke Madinah.

“Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi’tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab,” tulis buku di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.

Isra’ Mi’raj sendiri merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha. Saat peristiwa inilah, Allah SWT memerintahkan salat lima waktu sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut

هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ”. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي

Artinya: “Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, ‘Kembalilah menemui Rabbmu’. Kujawab, ‘Aku malu pada Rabbku’.” (HR Bukhari).

2. Perang Tabuk
Salah satu perang terbesar dalam cerita Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 setelah hijrah. Rasulullah SAW baru kembali ke Madinah pada 26 Ramadhan, usai perang yang tejadi sekitar satu bulan.

Perang ini berbeda dengan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Rasulullah SAW menampakkan seluruh rencana perang, padahal biasanya menggunakan kode atau sandi yang tidak mudah diketahui musuh.

Rasulullah juga berangkat bersama 30 ribu pasukan saat musim panas sehingga terasa sangat sulit bagi pasukan muslim. Pasukan ini kemudian disebut dengan jaisyul usrrah akibat kesulitan tersebut.

Pada Perang Tabuk, diketahui pula pelaksanaan salat jamak mulai disyariatkan. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang berbunyi,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

Artinya: Dari Anas RA, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat dzuhur ke waktu ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat dzuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR Bukhari).

3. Pembebasan Baitul Maqdis
Sesuai ajaran Islam, Allah SWT memerintahkan untuk menghindari pertumpahan darah kecuali atas namaNya atau umat Islam diserang lebih dulu. Hal inilah yang terjadi pada pembebasan Baitul Maqdis atau Al-Aqsa di Palestina pada 28 Rajab 583 Hijriah atau 2 Oktober 1187.

Baitul Maqdis berhasil dibebaskan Salahuddin Al-Ayubi atau Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi. Salahuddin mulai menggerakkan pasukkannya pada Jumadil Awal 583 Hijriah. Kemudian, mulai melakukan penyerangan pada 26 Rabi Al-Thani 583 Hijriah.

Baca juga:
Puasa Bulan Rajab Hanya Dua Hari, Boleh atau Tidak?
Setelah berhasil merobohkan dinding Palestina pada 25 Rajab 583 Hijriah, Salahuddin merebut kembali kota suci tiga agama tersebut dan membebaskan Baitul Maqdis. Salahuddin selanjutnya mempersilahkan penguasa Palestina sebelumnya angkat kaki tanpa ada pertumpahan darah.

4. Berakhirnya sistem khilafah
Terakhir, peristiwa penting di bulan Rajab adalah berakhirnya sistem khilafah yang pemimpinnya disebut khalifah. Khilafah terakhir adalah Kerajaan Utsmaniyyah yang runtuh pada 27 Rajab 1342 Hijriyah atau 3 Maret 1924.

Khilafah yang menguasai Turki ini dihapuskan oleh Mustafa Kemal Attaturk. Sebelumnya khilafah Islam berhasil menguasai 2/3 dunia selama beberapa generasi. Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah adalah khilafah yang berhasil memberi nama baik dalam sistem pemerintahan Islam

Sumber: detik.com

Bagikan :