MUNAS ke-1 GAPHURA adalah tonggak sejarah pertama bagi Gabungan Perusahaan Haji & Umrah Nusantara dalam membangun fondasi organisasi yang kuat, modern, dan berpengaruh di tingkat nasional. Sebagai Musyawarah Nasional perdana, MUNAS ini tidak hanya menjadi ajang pembentukan struktur organisasi, tetapi juga menjadi ruang konsolidasi terbesar bagi penyelenggara perjalanan Haji, Umrah, dan Wisata Muslim di Indonesia.
Berikut alasan mengapa MUNAS ke-1 ini sangat penting bagi seluruh pelaku industri:
1. Tonggak Sejarah Pembentukan Arah dan Identitas Organisasi
Ini merupakan momen pertama GAPHURA menetapkan:
- visi dan misi organisasi
- nilai dan prinsip kerja
- arah gerak menghadapi transformasi industri
- pondasi kekuatan kolektif antaranggota
Keputusan yang dihasilkan dari MUNAS pertama akan menjadi dasar perjalanan GAPHURA untuk bertahun-tahun ke depan.
2. Menyatukan Seluruh Pelaku Industri dalam Satu Suara Nasional
Di tengah perubahan regulasi Saudi dan dinamika kebijakan domestik, penyelenggara Haji–Umrah membutuhkan satu wadah yang bisa:
- mengakomodasi aspirasi
- menyatukan langkah penyelenggara
- memperkuat posisi Indonesia di mata pemerintah Saudi
- menjadi jembatan komunikasi resmi dengan Kementerian Agama RI
MUNAS ke-1 akan menentukan sikap organisasi dalam merespons isu-isu nasional dan global secara bersama-sama.
3. Momentum Menyelaraskan Diri dengan Transformasi Saudi Vision 2030
Arab Saudi tengah melakukan reformasi besar, seperti:
- digitalisasi visa & layanan ibadah
- sistem reservasi terpusat (Nusuk & platform Saudi)
- regulasi lebih ketat untuk penyelenggara asing
- modernisasi manajemen jamaah
MUNAS ke-1 GAPHURA menjadi forum untuk memahami, belajar, dan merumuskan strategi adaptasi agar anggota tetap kompetitif dan sesuai standar internasional.
4. Penetapan Struktur Kepengurusan & Tata Kelola yang Modern
Pada MUNAS pertama inilah:
- Ketua Umum GAPHURA dipilih
- pengurus pusat dibentuk
- AD/ART ditetapkan
- program kerja jangka pendek–menengah–panjang diputuskan
Inilah pondasi manajemen organisasi yang menjadi rujukan seluruh anggota.
5. Penguatan Kolaborasi Nasional dan Kemitraan Strategis
MUNAS ke-1 mempertemukan:
- pemilik travel haji–umrah
- regulator nasional
- penyedia teknologi
- perbankan & lembaga keuangan
- vendor akomodasi & transportasi
- mitra sponsorship
Platform ini membuka ruang sinergi industri yang lebih kuat dan profesional di masa depan.
6. Membangun Standardisasi Layanan Nasional
Sebagai MUNAS pertama, forum ini menetapkan:
- standar kualitas pelayanan jamaah
- standar operasional penyelenggaraan umrah
- standardisasi komunikasi & manajemen risiko
- peningkatan kompetensi SDM penyelenggara
Keputusan awal ini akan memengaruhi kualitas layanan jamaah di seluruh Indonesia.
7. Memperkuat Posisi Indonesia di Ekosistem Internasional
GAPHURA ingin memastikan bahwa penyelenggara Indonesia:
- mampu mematuhi regulasi Saudi
- menjadi mitra terpercaya penyedia layanan di Arab Saudi
- tetap menjadi penyumbang jamaah terbesar dengan layanan terbaik
MUNAS ke-1 adalah awal dari perjuangan meningkatkan reputasi Indonesia dalam peta global Haji dan Umrah.
Siapa Saja Pihak yang Wajib Mengikuti MUNAS ke-1 GAPHURA?
Berikut pihak-pihak yang wajib dan sangat direkomendasikan hadir dalam MUNAS ini:
1. Pemilik dan Direktur PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah)
Mereka adalah pengambil keputusan tertinggi yang menentukan arah operasional perusahaan. Kehadiran mereka wajib untuk:
- memahami regulasi Saudi terbaru
- menyamakan standar layanan
- menjalin kemitraan nasional
- mengikuti penyusunan kebijakan bersama
2. Pemilik dan Direktur PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus)
PIHK juga terpengaruh langsung perubahan kebijakan Saudi, terutama terkait:
- akomodasi
- kuota
- visa
- layanan ziarah
- layanan puncak haji
Urgent bagi PIHK berpartisipasi dalam musyawarah besar ini.
3. Pimpinan dan Pengurus Daerah GAPHURA
Setiap wilayah harus diwakili agar keputusan nasional:
- mencerminkan kebutuhan daerah
- terkoordinasi
- dapat diimplementasikan dengan baik
4. Regulator Pemerintah
Termasuk:
- Kementerian Agama RI
- BPKH
- pejabat daerah terkait
Kehadiran mereka penting untuk:
- sinkronisasi regulasi
- pembinaan industri
- penyampaian informasi resmi
- evaluasi kebijakan penyelenggaraan
5. Penyedia Layanan dan Sponsor Industri Haji–Umrah
Meliputi:
- bank syariah
- provider IT / travel tech
- asuransi ibadah
- maskapai
- hotel & akomodasi
- perusahaan logistik layanan jamaah
- platform manajemen jamaah
Partisipasi sponsor membuka ruang kolaborasi strategis dan peluang bisnis nasional.
6. Tokoh dan Pakar Industri Haji–Umrah
Untuk memberikan:
- insight
- rekomendasi
- pandangan futuristik
- pemetaan tantangan industri
Kehadiran mereka memperkaya kualitas diskusi MUNAS.
Kesimpulan
MUNAS ke-1 GAPHURA bukan sekadar forum organisasi—ini adalah fondasi masa depan industri Haji dan Umrah Indonesia.
Dari sinilah arah gerak, standar layanan, keputusan strategis, dan kekuatan kolaboratif GAPHURA dibentuk untuk menjawab tantangan global, terutama transformasi Saudi Vision 2030.
Siapa pun yang berkecimpung dalam industri perjalanan ibadah wajib memahami dan turut menghadiri momentum historis ini.